Jumat, 12 Januari 2018

Komentar Imam Adz-Dzahabi Terhadap Sosok Khalifah Umar ibn Abdul Aziz


قول الإمام الذهبي في وصف عمر بن عبد العزيز -رحمه الله-


قلت : قد كان هذا الرجل حسن الخلق والخلق ، كامل العقل ، حسن السمت ، جيد السياسة ، حريصا على العدل بكل ممكن ، وافر العلم ، فقيه النفس ، ظاهر الذكاء والفهم ، أواها منيبا ، قانتا لله ، حنيفا زاهدا مع الخلافة ، ناطقا بالحق مع قلة المعين ، وكثرة الأمراء الظلمة الذين ملوه وكرهوا محاققته لهم ، ونقصه أعطياتهم ، وأخذه كثيرا مما في أيديهم ، مما أخذوه بغير حق ، فما زالوا به حتى سقوه السم ، فحصلت له الشهادة والسعادة ، وعد عند أهل العلم من الخلفاء الراشدين ، والعلماء العاملين .


================================

Komentar Imam Adz-Dzahabi terhadap Sosok Khalifah Umar ibn 'Abdul Aziz :


"Beliau adalah seorang yang mempunyai perilaku, perawakan dan bentuk tubuh yang baik, matang pemikirannya, memiliki identitas yang baik, pandai bersiyasah, selalu berusaha berbuat adil semampu yang ia bisa, luas ilmunya, faham ilmu kejiwaan, terlihat cerdas dan cepat memahami permasalahan, serta banyak berserah diri, banyak bertaubat, dan amat taat kepada Allah.

Beliau adalah sosok yang tetap bersikap zuhud dan lurus, meski sudah menjabat sebagai Khalifah, tidak pernah takut menyuarakan kebenaran walaupun hanya sedikit yang mendukungnya.

Banyak para Amir yang Dzolim yang berusaha menyingkirkannya, mereka tidak suka jika kedzaliman mereka diusiknya, mengurangi pendapatan mereka, karena selama ini mereka banyak mendapat masukan harta, kekayaan dan kekuasaan dengan cara yang tidak benar.

Mereka selalu berusaha mendapat kesempatan untuk membunuh atau menyingkirkan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari kekuasaannya dengan berbagai cara, hingga akhirnya mereka berhasil memberinya minuman beracun dan beliau pun meninggal dunia dalam kebahagiaan sebagai Syahid.

Menurut para Ulama beliau tergolong dalam kelompok Khulafaaur Raasyidiin dan sosok Ulama yang mengamalkan ilmunya"


Beberapa Pelajaran :

1. Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang ideal karena ilmu, ketakwaan, dan keadilan yang beliau tegakkan.

2. Kekuasaan yang beliau miliki tidak membuatnya hidup bergelimang kemewahan.

2. Dalam perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran pasti ada pengusung kebatilan yang siap menghadang.


Semoga Allah merahmati beliau, dan meneguhkan hati kita untuk terus bersabar di atas kebenaran.





Jumat pagi di Sudut Ibukota


Al Faqiir : Bapa'e Ibrahim & Maryam


Jumat, 05 Januari 2018

Penyesalan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah



Sahabat ...

Membaca kehidupan para Salafus Shalih, para Ulama, Mujahid dan pejuang dijalan-Nya adalah nutrisi yang luar biasa bagi jiwa setelah Kitabullah & Sunnah Rasulullah ﷺ.

Salah satu Ulama yang luar biasa keilmuan dan jihadnya adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- .

Sosok yang disegani dan dihormati oleh kawan maupun lawan.

Karya-karyanya memenuhi perpustakaan Islam dan menjadi rujukan sejak dahulu hingga sekarang.

Yang menarik perhatian saya pribadi saat membaca biografi beliau dalam Kitab " Dzail 'Alaa Thabaqaat al Hanaabilah " karya Imam Ibnu Rajab al Hanbali, adalah statement Ibnu Taimiyah di akhir hayatnya dimana beliau berkata :

"وندمتُ على تضييع أوقاتي في غير معاني القرآن "

"aku menyesal telah menghilangkan sekian banyak waktuku, bukan untuk menyelami makna-makna yang terkandung dalam Al Quran"


SubhanaLlaah ...

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan segala keilmuan dan begitu banyak karya yang dihasilkan, masih merasa belum maksimal mencurahkan ilmu beliau untuk Al Quran.

Dan memang selama hidup beliau cukup sibuk untuk membantah para Ahlul Bid'ah ataupun kelompok yang sesat menurut beliau.

Banyak sekali Kitab beliau yang isinya merupakan bantahan bagi kelompok-kelompok itu. Sehingga beliau tak sempat menulis Satu Kitab Tafsir yang utuh 30 Juz.

Sementara salah seorang murid beliau yaitu Imam Ibnu Katsir sukses menyusun Tafsir 30 Juz dan menjadi salah satu kitab tafsir terbaik sepanjang masa.

SubhanaLlaah ...

Inilah himmah orang besar ...

Kita yang bukan siapa-siapa dan miskin Ilmu ini harus belajar dari beliau.

Jangan sampai waktu kita habis untuk berdebat sana sini tetapi tak sempat hanya untuk Tilawah Al Quran. Apalagi, menghafalnya, mentadabburi, memahami tafsirnya dan seterusnya.


Mari manfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya.